Breaking News

Waoo !!! Di Negeri Kesultanan, Prostitusi Tumbuh Tanpa Malu.

 Penginapan ( Pelangi - Ungu - Long Beach ) yang secara terang terangan membuka praktik prostitusi, dengan mahar Rp.100.000 s/d 300.000
GlobalNetizen.id – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan kembali jadi sorotan tajam. Sejumlah penginapan di wilayah ini kian terang-terangan diduga menjadi sarang prostitusi, tanpa adanya tindakan nyata dari pemerintah daerah. Beberapa nama bahkan disebut langsung oleh masyarakat, yakni Penginapan Long Beach, Penginapan Ungu, dan Penginapan Pelangi, Jum'at 5/09/2025.

Warga yang geram menuturkan, hampir setiap malam terlihat pria hidung belang keluar masuk dengan bebas di penginapan tersebut. Lebih ironis lagi, di antara mereka bukan hanya masyarakat biasa, tetapi juga terdapat oknum pejabat desa dan warga dari pelosok kampung yang tak segan memanfaatkan tempat itu.

“Ini wilayah Kesultanan, tanah adat yang sakral. Harusnya dijaga, bukan malah dibiarkan ternodai oleh praktik prostitusi,” Tegas salah seorang tokoh masyarakat.

Hasil investigasi media menemukan fakta mencengangkan: perempuan-perempuan di penginapan itu terang-terangan menjajakan diri dengan tarif Rp100.000 hingga Rp300.000.

Yang lebih ironis, sebagian besar perempuan tersebut berasal dari Kota Manado, sementara sebagian lainnya justru datang dari pelosok desa di Halmahera Selatan sendiri. Fenomena ini seakan menegaskan betapa luas dan terjalinnya jaringan prostitusi yang tumbuh tanpa malu di daerah ini.

Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah tidak hanya menutup mata. Pemilik penginapan harus diberi sanksi tegas, bahkan izin operasional mereka dicabut tanpa kompromi. Jika tidak, Pemda akan dianggap turut melindungi praktik prostitusi yang merusak moral, adat, serta martabat daerah.

Dan kini, yang paling menyakitkan, Kesultanan Bacan - daerah yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai tanah sakral dan beradat - telah dinodai oleh maraknya prostitusi. 

Sementara itu, pemerintah daerah justru memilih bungkam dan berpangku tangan. Diamnya Pemda bukan lagi sekadar kelalaian, melainkan pengkhianatan terhadap sejarah, adat, dan marwah negeri ini.


Redaksi 
© Copyright 2022 - Global Netizen