
GLOBALNETIZEN—Program unggulan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), kini menuai sorotan di daerah. Di Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, pelaksanaan program yang sejatinya bertujuan mulia itu diduga tidak berjalan sesuai harapan.
Program nasional dengan anggaran mencapai Rp400 triliun ini dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Namun, di lapangan, sejumlah warga mengeluhkan proses rekrutmen tenaga kerja dalam program tersebut yang dinilai tidak transparan.13/12/25
Informasi yang beredar menyebutkan, pihak pengelola program di daerah diduga merekrut keluarga dekat dan kerabat sendiri untuk mengisi berbagai posisi pelaksana, sementara masyarakat umum justru tidak mendapat kesempatan yang sama.
Padahal, esensi dari program MBG adalah menghadirkan keadilan sosial, memperkuat ketahanan pangan, serta membuka ruang partisipasi bagi seluruh warga.
Jika dugaan praktik nepotisme ini benar adanya, maka semangat pemerataan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo bisa tercoreng oleh tindakan segelintir oknum yang menyalahgunakan kepercayaan.
Masyarakat kini berharap agar pemerintah daerah dan lembaga pengawas seperti Inspektorat, BPK, maupun KPK dapat menelusuri dugaan penyimpangan ini, agar pelaksanaan program benar-benar menyentuh rakyat kecil sebagaimana visi besar Presiden Republik Indonesia.
REDAKSI

Social Header