BULELENG, Global Netizen id
Tidak beroperasinya bumdes Amerta desa Patas lantasan mengalami kebangkrutan akibat penyelewengan sejumlah oknum pengurus Bumdes Ameta Patas kini terus dipertanyakan warga masyarakat menyusul belum terbentuknya pengurus baru.Sesuai dengan keputusan presiden Republik Indonesia tentang program ketahanan pangan sebesar 20 persen yang bersumber dari dana desa dengan ketentuan salah satu badan usaha milik desa untuk diberikan kewengan dalam mengelolah program ketahanan pangan tersebut.
Sejumlah tokoh masyarakat yang dimotori Made Eka waspada dan Nyoman Suberata pada September 2025 lalu melayangkan surat untuk beraudensi dengan pemerintahan desa Patas untuk segera mengaktifkan bumdes Amerta Patas.
Alahasibya atas desakan sejumlah tokoh masyarakat tersebut ketua BPD Desa Patas Nur Salim dan Perbekel Desa Patas, Made Suparsa menggelar pertemuan dengan perwakilan tokoh masyarakat tersebut agar secepatnya mengaktifkan bumdes Amerta Patas agar program ketahanan pangan secepatnya terealisasi.
Ketua BPD Nursalim meminta agar perbekel segera membentuk pengurus Bumdes karena beberapa agenda seperti program ketahanan pangan bisa terwujud. Selain itu beberapa aset milik bumdes pun terinfentari.
Salah satu tokoh masyarakat desa Patas, Made Eka Waspada menilai bahwa tujuan untama pemerintah provinsi Bali waktu membentuk bumdes adalah membangun perekonomian desa. Sayangnya kata dia program Pemprov Bali disalahgunakan pengurus Bumdes.
Nyoman Suberata, mantan perbekel desa Patas yang turut hadir dalam pertemuan itu cukup banyak memberikan sejumlah catatan diantaranya adalah selama perjalan bumdes ketika dirinya masih menjabat sebagai perbekel Desa Patas eksistensi Bumdes Amerta Patas berkembang cukup signifikan. Karena menurutnya sistim pengawasan dan regulasi selalu dikedepankan.
" Kami sangat prihatin dengan kondisi bumdes Amerta saat ini memang kita akui bahkan sejumlah pengurus sudah dijatuhi vonis oleh pengadilan Tipikor. Namun yang terpenting adalah kita meminta pemerintah an desa Patas segera diaktifkan kembali,"ujarnya
Perbekel Desa Patas, Made Suparsa mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong dan membuka peluang kepala masyarakat untuk mengabdi di Bumdes Amerta Patas. Menurutnya bumdes tetap diaktifkan karena selain mengcover program ketahanan pangan juga masih banyak inventaris milik masih banyak.
"Kamu tetap membuka peluang kepada masyarakat yang berkompeten untuk mengelolah bumdes Amerta Patas. Kita berharap Oktober ini bumdes Amerta segera beroperasi," Janji perbekel Suparsa (Sin)
Social Header