
GlobalNetizen.id – Bau skandal mafia minyak subsidi kembali menyeruak di Halmahera Selatan. Salah satu mobil pemasok milik PT Babang Raya diduga kuat terlibat dalam transaksi gelap penjualan minyak subsidi di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Sabtu 13/09/2025.
Ironisnya, mobil perusahaan resmi itu justru berulang kali terlihat singgah di toko milik warga yang bukan pangkalan resmi, bahkan diduga melakukan pengisian minyak ke dalam jerigen.
Menurut informasi resmi, di Desa Bibinoi hanya terdapat tiga pangkalan resmi milik PT Babang Raya. Namun toko milik Umam, warga Bibinoi, yang diduga menjadi lokasi transaksi ilegal itu, sama sekali tidak masuk dalam daftar pangkalan resmi. Fakta ini memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam distribusi yang dilakukan oleh oknum pemasok perusahaan.
Sejumlah saksi mata bahkan sempat menyaksikan langsung peristiwa mencurigakan tersebut.
“Siang tadi, Jum'at [12/09] Ketika torang masuk di puskesmas, oto itu lewat setelah singgah di toko milik Umam. Oto tangki tadi terbilang sangat lama berdiam di toko itu, sebelum akhirnya berangkat ke arah Songa. Setelah kitorang mampir di puskesmas, sekitar 30 menit kemudian, kitorang lanjut berangkat di kebun Lako-Lako dengan arah yang sama. Anehnya, tiba-tiba mobil tadi sudah ada di Torang pe belakang , dan saya sendiri kenal dia pe sopir yang tadi itu ” Ungkap salah seorang warga.
Kesaksian itu diperkuat warga lainnya.
“Memang oto PT Babang Raya sering singgah di toko itu, sopir oto tersebut sering ada transaksi minyak yang disalin ke dalam jerigen, tapi kan Torang Tara mangarti dia pe aturan jadi hanya badiam” Ujar warga lain yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Keterangan para saksi tersebut semakin menguatkan dugaan adanya praktik kotor di balik distribusi BBM subsidi. Terlebih, toko milik Umam diketahui memiliki pangkalan kayu dan percetakan tela di ujung kampung, yang diduga dijadikan lokasi untuk menampung dan menyalurkan minyak subsidi secara ilegal.
Rangkaian kesaksian dan bukti lapangan itu menimbulkan satu pertanyaan besar: apakah PT Babang Raya benar-benar bersih, atau justru ada oknum di dalamnya yang bermain?
Masyarakat pun mendesak aparat penegak hukum, Pertamina, hingga pemerintah daerah agar segera turun tangan. Jika benar terbukti, izin operasional PT Babang Raya wajib dicabut karena telah mengkhianati amanah negara dan merugikan rakyat kecil.
“Kalau perusahaan resmi ikut main kotor, berarti mafia minyak subsidi sudah merajalela di Halsel. Kami minta pemerintah dan aparat segera bertindak tegas,” pungkas seorang warga dengan nada kecewa.
Kasus ini jelas memperlihatkan lemahnya pengawasan pemerintah daerah maupun pihak terkait. Dugaan sering terjadinya transaksi jerigen semestinya cukup menjadi alarm bahwa distribusi BBM subsidi tidak lagi berjalan sesuai aturan.
Jika pembiaran terus terjadi, mafia minyak subsidi akan semakin mengakar, sementara rakyat kecil harus menanggung akibatnya.
Hingga berita ini ditayangkan pihak awak media [GlobalNetizen] masih berupaya lakukan konfirmasi ke para pihak yang diduga terlibat.
Redaksi
Social Header