
Jakarta, GlobalNetizen.id – Gelombang kritik publik menghantam Raffi Ahmad, artis sekaligus pejabat negara, setelah isu harta kekayaannya yang disebut menembus Rp1 triliun memicu kecurigaan. Polemik semakin panas karena beredar dugaan penggelapan pajak senilai Rp300 miliar, yang kini viral di media sosial dan menjadi perdebatan luas, Minggu 21/09/2025.
Sejumlah komentar warganet menilai jumlah kekayaan Raffi Ahmad terlalu fantastis dibanding kewajiban pajak yang ia setorkan. Spekulasi pun muncul: apakah benar semua harta itu berasal dari kerja keras di dunia hiburan, atau ada praktik pencucian uang dan dana titipan dari kalangan pejabat.
“Kalau kekayaannya tidak bisa dibuktikan, bisa jadi ada pencucian uang,” tulis seorang pengguna X yang viral.
Isu ini kian tajam setelah pernyataan pengamat Kisman Latumakulita dalam sebuah podcast kembali dipotong dan disebarkan warganet. Kisman menyoroti soal kepatuhan pajak seorang pejabat negara.
Ia menyebut, bila benar kekayaan Raffi Ahmad mencapai Rp1 triliun, maka pajak progresif yang wajib dibayarkan semestinya mencapai Rp330 hingga Rp340 miliar. Namun yang berkembang justru kabar bahwa pajak yang disetor hanya sekitar Rp1 miliar.
“Bagi pejabat publik, ini aib besar. Di negara-negara Barat, situasi semacam ini bisa meruntuhkan kepercayaan publik dan karier politik seseorang,” tegas Kisman dalam pernyataannya.
Publik pun terbelah. Sebagian menuntut agar aparat penegak hukum dan otoritas perpajakan segera turun tangan melakukan verifikasi. Desakan agar ada audit menyeluruh terhadap harta dan kewajiban pajak Raffi Ahmad makin keras terdengar. Transparansi dianggap satu-satunya jalan untuk mengakhiri spekulasi liar.
Namun, tak sedikit pula yang menilai isu ini terkesan mengada-ada. Mereka menilai tuduhan dugaan penggelapan pajak tanpa bukti kuat hanya akan menimbulkan fitnah dan merusak reputasi seorang figur publik. Prinsip praduga tak bersalah, menurut mereka, harus tetap dijunjung tinggi.
Hingga kini, Raffi Ahmad memilih bungkam dan belum memberikan klarifikasi resmi. Publik pun masih menunggu penjelasan dari Direktorat Jenderal Pajak maupun pernyataan terbuka Raffi sendiri. Ketidakjelasan ini justru membuat isu kian liar, menimbulkan tanda tanya besar: apakah harta Rp1 triliun benar hasil jerih payah, atau ada jejak lain yang mesti dibuka terang-benderang.
Redaksi
Social Header